Minggu, 12 Agustus 2018

Askep Kasus Appendiksitis Lengkap Sampai Intervensi Evaluasi

ASUHAN KEPERAWATAN

A.      PENGKAJIAN
Tanggal                : Kamis, 3 Juli 2014
Jam                       : 09.30
1.    Identitas Pasien
Nama                           : Tn. H
Umur                           : 57 tahun
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Pendidikan                  : -
Pekerjaan                     : Tukang listrik
Alamat                         : Gentasari 10/1, Kroya, Cilacap
No.RM                        : 706231
Diagnosa Medis          : Appendiksitis

2.    Riwayat Kesehatan
a.    Keluhan Utama :
Pasien mengatakan sakit pada perut bagian kanan bawah.

b.    Riwayat Penyakit Sekarang :
5 HSMRS sebelum makan biasa dengan lauk ikan, kemudian beraktifitas biasa dan belum merasakan sakit. Di kemudian hari waktu sedang mencari rumput untuk kambing pasien merasa perutnya sakit yang tidak bisa ditahan, kemudian pasien memutuskan untuk pulang. Karena masih dirasakan sakit maka pasien memutuskan untuk pergi ke poliklinik mutiara kasih, dirawat 2hari tidak sembuh. Kemudian pasien memutuskan untuk pulang, sehari dirumah masih merasakan sakit pasien memutuskan pergi periksa ke RSUD Banyumas dengan diantar oleh keluarga. Di poli diperiksa, disuruh untuk rontgen, setelah hasil diketahui diketahui bahwa pasien menderita usus buntu/ appendiksitis dan dianjurkan untuk mondok dan operasi.

c.    Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mempunyai riwayat sakit pencernaaan.

d.   Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan dikeluarga pasien tidak ada yang sakit seperti pasien dan tidak pernah ada riwayat sakit turunan.
3.    Pola Kesehatan Fungsional
a.    Pemeliharaan Kesehatan
DS : Pasien mengatakan kalau sakit pergi ke poliklinik atau puskesmas, apabila tidak sembuh baru pasien akan pergi ke RS.
DO: -

b.    Nutrisi Metabolik
DS : Pasien mengatakan makan sehari-hari normal seperti biasa, apa saja dimakan, tidak ada pantangan dan makan yang tidak disukai. Makan 1 porsi habis, sehari 3 x. Pasien juga mengatakan minum sehari 7-8 gelas air putih.
DO : Pasien tampak selalu menghabiskan porsi makanan dari RS. Dan minum 7-8 gelas air.

c.    Eliminasi
DS : Pasien mengatakan sering pipis ±6x dengan warna pipis putih jernih, dan BAB sebelum sakit 2 hari sekali dengan konsistensi lembek. Tidak mencret atau keras. Pada waktu hari pertama dipoliklinik pasien megatakan diberikan obat lewat anus, kemudian bisa BAB dan perut agak berkurang nyeri nya.
DO : Pasien tampak sering bolak-balik kekamar mandi.

d.   Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri
0
1
2
3
4
Makan/minum




Mandi




Toileting




Berpakaian




Mobilitas di tempat tidur




Ambulasi/ROM





Keterangan: 0: Mandiri                  3: Dibantu alat dan orang lain
                    1: Alat bantu               4: Tergantung total
                    2: Dibantu orang lain
DS : Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari adalah memasang instalasi listrik, kemudian jika sore hari mencari rumput untuk makanan ternak.
DO : Oksigenasi pasien terbilang baik, yaitu ditandai dengan tidak adanya tanda-tanda hipoksia atau sianosis pada pasien.

e.    Pola persepsi kognitif
DS : Pasien mengatakan penglihatan, pendengaran dan pengecapan tidak ada gangguan. Pasien juga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit, bagaimana bisa sakit seperti ini.
DO : Pasien tidak memakai kacamata atau alat bantu dengar. Pasien juga masih dapat mengingat memori jangka pendek dengan baik. Pasien terlihat bingung.

f.     Pola istirahat tidur
DS : Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan atau kesulitan dan memulai atau mempertahankan tidur. Pasien tidur ±8 jam /hari, mulai pukul 21.00-05.00, pasien juga sering tidur siang.
DO : Tidak tampak tanda-tanda pasien kurang tidur seperti adanya kantung mata atau sering menguap.

g.    Konsep diri-Persepsi diri
DS : Pasien sebagai kepala rumah tangga/suami/bapak dari seorang istri dan 2 orang anak. Pasien mengatakan sering berkumpul di acara kumpulan RT di rumahnya. Dan sering berkumpul dengan tetangga.
DO : Terlihat selalu banyak orang-orang dan tetangga rumah pasien yang menjenguk Ny. R secara bergantian.

h.    Pola peran dan hubungan
DS : Pasien memiliki 2 orang anakdan istri yang masih setia selalu menunggui pasien di bangsal. Hubungan pasien dengan anak dan istrinya terbilang baik.
DO : Hal itu dengan adanya anak dan suaminya selalu menunggui pasien secara bergantian dengan kedua anaknya.

i.      Pola reproduksi dan seksual
DS : Pasien mengatakan tidak oernah mengalami gangguan seksualitas dan masalah reproduksi. Pasien mengatakan masih berhubungan seksual dengan istrinya.
DO : -

j.      Pola pertahanan diri/koping
DS : Pasien mengatakan bila ada masalah jika bisa diselesaikan sendiri maka tidak akan bercerita ke orang lain, tetapi apabila sudah tidak bisa menyelesaikan masalahnya akan meminta bantuan ke keluarganya dan sodaranya. Karena pasien tidak mau membebani dan merepotkan anak-anaknya. Beliau mempunyai persepsi penyakitnya dapat disembuhkan dan dapat diberaktivitas seperti biasanya. Karena orang-orang disekelilingnya seperti saudara dan tetangga banyak yang mendukung kesembuhan pasien.
DO : Pasien tampak sangat dekat kepada keluarga dan sodara.

k.    Pola keyakinan dan nilai
DS : Pasien beragama islam, dan penyakit yang dialaminya ini adalah ujian yang diberikan Tuhan kepadanya. Pasien termasuk kedalam social ekonomi menengah kebawah. Pasien selama dirumah sakit tidak bisa untuk shalat, tetapi sering berdoa.
DO : Pasien tampak sering beristigfar saat sedang bercerita saat pengkaji


4.    Pemeriksaan Fisik
a.    Keadaan umum      : Baik
b.    Kesadaran : Compos Mentis
Glasgow Coma Scale
1)         Mata                : 4
2)         Verbal             : 5
3)         Motorik           : 6

c.    Tanda-tanda vital
TD  : 130/80 mmHg
N    : 78 x/menit
S                 : 36,5 °C
RR  : 22 x/menit

d.   BB/TB
BB sebelum sakit: 70                      BB setelah sakit: 70
TB sebelum sakit: 165                    TB setelah sakit: 165
IMT            : 25,71                                     IMT: 25,71

e.     Head to toe
1)   Kepala : Mesochepal, rambut  sedikit beruban, bersih tidak ada ketombe, tidak berminyak.
a)    Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada secret, penglihatan masih berfungsi dengan baik.

b)   Hidung
Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, penciuman masih berfungsi dengan baik.

c)    Telinga
Simetris, tidak ada serumen, pendengaran berfungsi dengan baik.

d)   Mulut
Mukosa lembab, tidak ada sariawan, gigi lengkap, lidah bersih.

e)    Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi JVP (< 5cm).


2)   Thorak
Paru                         
-          Inspeksi              : Bentuk simetris, tidak ada jejas.
-          Palpasi                : Tidak retraksi dinding dada, vokal fremitus
                           seimbang.
-          Perkusi               : Suara sonor
-          Auskultasi          :Suara vesikuler +/+, tidak ada suara tambahan
                           (wheezing, crackles, ronchi)

Jantung                    
-          Inspeksi              : Tidak ada jejas atau lesi dibagian dada.
-          Palpasi                : Tidak ada benjolan, tidak ada massa, tidak teraba
                           iktus cordis.
-          Perkusi               : Suara dullness.
-          Auskultasi          : Suara S1 > S2 (Tidak ada suara tambahan seperi
                           murmur atau gallop).

3)   Abdomen
-          Inspeksi              : Tidak ada asites, supel, datar.
-          Auskultasi          : Bising usus 8x/menit
-          Palpasi                : Tidak ada bejolan atau massa abnormal, tidak ada
                           distensi kandung kemih atau abdomen, nyeri tekan pada
                           perut bawah bagian kanan.
-          Perkusi               : Suara timpani

4)   Genitalia
Pasien dengan jenis kelamin laki-laki, tidak terpasang DC, tidak ada gangguan BAK.

5)   Ektremitas
Kekuatan otot:        5          5
                                5          5

Tangan kanan terpasang infuse RL 20 tpm. Tidak ada edem di kedua kaki, kaki, tidak ada nyeri tekan, capilary refill time > 2 detik, akral hangat.





5.    Pemeriksaan Penunjang
PARAMETERS
Nilai Normal
Interpretasi
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
RDW
MPV
HbsAg
Gol.darah
18.1
4.71
12.4
38.7
82.2
26.4
32.1
231.
12.0
7.12
Negatif
O
[10^3/µL]
[10^6/µL]
[g/dL]
[%]
[fL]
[pg]
[g/dl]
[10^3/µL]
[%]
[fL]

M: 4.8-10.8 F: 4.8-10.8
M: 4.7-6.1 F: 4.2-5,4
M: 14-18 F: 12-16
M:42-52 F: 37-47
79.0-99.0
27.0-31.0
33.0-37.0
150-450
11.5-14.5
7.2-11.1

Meningkat
Normal
Normal
Normal
Normal
Menurun
Menurun
Normal
Normal
Menurun
Normal
DIFFERENTIAL

NEUT#
LYMPH#
MONO#
EO#
BASO#
93.4
3.86
2.30
.090
.402
[%]
[%]
[%]
[%]
[%]
39.3-73.7%
18.0-48.3%
4.40-12.7%
.600-7.30%
0.000-1.70%
Meningkat
Menurun
Menurun
Menurun
Normal

Kimia Klinik
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Glukosa
GOT
GPT
Urea UV
Kreatinin
Natrium
Kalium
Klorida
136
62.2
12.5
30.4
0.83
137
4.4
94
mg/dl
U/L
U/L
mg/dl
mg/dl
mmol/l
mmol/l
mmol/l
75-115
0-50
0-50
10-50
0.50-1.20
135-155
3.5-5.5
94-111

6.      Terapi
Ceftriaxone 2x1 500mg IV
Ranitidine 2x1 ampul IV
Metronidazole 3x1 IV
Ketorolac 3x1 ampul IV


Catatan perkembangan

Pada hari kamis tanggal 3 Juli 2014 jam 13.15 pasien menjalani operasi dan selesai jam 15.00. Pada pengkajian hari jum’at tanggal 4 Juli 2014 pukul 09.30 pasien mengatakan nyeri pada luka operasi.


B.  ANALISA DATA
Dianalisis tanggal : 3 Juli 2014 jam 09.30
NO
SYMPTOM
PROBLEM
ETIOLOGI
1.
DS: Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah.
P : factor penyakit
Q : ditusuk-tusuk
R : perut kanan bawah
S : 7
T : sering

DO:Pasien terlihat menahan nyeri
Nyeri akut
Agen injury biologis
2.
DS : Pasien juga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit, bagaimana bisa sakit seperti ini.
DO: Pasien terlihat bingung
Kurang pengetahuan
Keterbatasan kognitif




            Dianalisis tanggal : 4 Juli 2014 jam 09.30
NO
SYMPTOM
PROBLEM
ETIOLOGI
1.
DS: Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah.
P : luka insisi/pembedahan
Q : ditusuk-tusuk
R : perut kanan bawah
S : 7
T : sering

DO:Pasien terlihat menahan nyeri
Nyeri akut
Agen injury fisik (tindakan insisi/pembedahan)
2.
DS: -
DO: Terdapat luka pembedahan pada perut kanan bawah. Nilai WBC : 18.1, meningkat dari nilai normal.
Risiko Infeksi
Ketidakadekuatan pertahanan sekunder/luka insisi




C.  PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri  akut b.d agen injury biologis/fisik (luka insisi/pembedahan)
2.      Kurang pengetahuan b.d. keterbatasan kognitif
3.      Resiko infeksi b.d. Ketidakadekuatan pertahanan sekunder/luka insisi


D.    NURSING CARE PLAN
NO.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
1.
Nyeri  akut b.d agen injury biologis/fisik (luka insisi/pembedahan)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8jam diharapkan level nyeri pasien berkurang dengan kriteria hasil.

NOC : Pain Level
Kriteria Hasil :
Indikator
Awal
Target
1.    Mampu mengontrol nyeri
2
5
2.    Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
2
5
3.    Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
2
5
4.    Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
2
5

Keterangan :
  1. Tidak pernah menunjukkan
  2. Jarang menunjukkan
  3. Kadang-kadang menunjukkan
  4. Sering menunjukkan
  5. Konsisten menunjukkan
NIC : Pain Management
1.    Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2.    Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.    Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4.    Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
5.    Ajarkan tentang teknik non farmakologi
6.    Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
7.    Tingkatkan istirahat
8.    Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
9.    Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

2.
Kurang pengetahuan b.d. keterbatasan kognitif

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8jam diharapkan pengetahuan pasien tentang penyakit dapat bertambah dengan kriteria hasil.

NOC : Kowlwdge : disease process
Indikator
Awal
Target
1.      Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
1
5
2.      Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
2
5
3.      Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
2
5

Keterangan:
  1. Tidak pernah menunjukkan
  2. Jarang menunjukkan
  3. Kadang-kadang menunjukkan
  4. Sering menunjukkan
  5. Konsisten menunjukkan
NIC : Teaching : disease Process
1.      Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
2.      Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3.      Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
4.      Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5.      Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
6.      Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
7.      Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
8.      Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
9.      Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
10.  Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat

3.
Resiko infeksi b.d. Ketidakadekuatan pertahanan sekunder/luka insisi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam diharapkan resiko infeksi dapat teratasi dengan kriteria hasil.

NOC : Risk control
Indicator
Awal
Target
1.      Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
3
5
2.      Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya
2
5
3.      Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
2
5
4.      Jumlah leukosit dalam batas normal
2
5
5.      Menunjukkan perilaku hidup sehat
3
5

Keterangan:
  1. Tidak pernah menunjukkan
  2. Jarang menunjukkan
  3. Kadang-kadang menunjukkan
  4. Sering menunjukkan
  5. Konsisten menunjukkan
NIC : Infection Control (Kontrol infeksi)
1.     Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
2.     Batasi pengunjung bila perlu
3.     Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
4.     Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
5.     Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
6.     Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
7.     Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
8.     Tingktkan intake nutrisi
9.     Berikan terapi antibiotik bila perlu



E.     IMPLEMENTASI
NO.
HARI/TANGGAL
JAM
DX
IMPLEMENTASI
RESPON
PARAF
1.
Kamis/3 Juli 2014
09.40









10.00
1.









2.
1.      Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2.      Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.      Menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4.      Mengevaluasi pengalaman nyeri masa lampau
5.      Mengajarkan tentang teknik non farmakologi
6.      Menganjurkan meningkatkan istirahat





1.      Memberikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
2.      Menjelaskan patofisiologi dari penyakit
3.      Menggambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit
4.      Menggambarkan proses penyakit
5.      Mengidentifikasi kemungkinan penyebab
6.      Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
7.      Mendukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
8.      Mengeksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan

1.      Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah.
P : factor penyakit
Q : ditusuk-tusuk
R : perut kanan bawah
S : 7
T : sering
2.      Pasien terlihat menahan nyeri, berfokus pada diri sendiri
3.      Pasien mengatakan baru pertama kali ini merasakan sakit seperti ini.
4.      Pasien mau mengikuti instruksi ketika diajarkan teknik nafas dalam
5.      Pasien mengatakan akan banyak beristirahat

1.     Tingkat pengetahuan pasien rendah
2.     Pasien mendengarkan denganpenuh perhatian
3.     Pasien mengatakan akan mencari informasi lain tentang penyakitnya nanti.

2.
Jum’at/4 Juli 2014
14.30









15.00






15.30




16.00


17.00





18.30
1,2,3









3






3




3


1,3





1
1.      Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2.      Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.      Menyediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
4.      Menyediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

1.      Menggunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
2.      Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
3.      Menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

1.      Membatasi pengunjung bila perlu
2.      Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien

1.      Meningkatkan intake nutrisi


1.      Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
2.      Memonitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
3.      Mengajarkan tentang teknik non farmakologi
4.      Memberikan terapi antibiotik

1.      Meningkatkan istirahat

1.      Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah.
P : luka insisi
Q : ditusuk-tusuk
R : perut kanan bawah
S : 7
T : sering
2.      Pasien terlihat menahan nyeri, berfokus pada diri sendiri

1.      Selalu menggunakan sabun dan mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan, dan memakai sarung tangan sebagai pelindung.




1.      Pengunjung bergantian menengok pasien
2.      Pengunjung mencuci tangan sebelum bertemu dengan pasien


1.      Pasien mengatakan akan meningkatkan makan

1.      Pasien kooperatif dalam pemberian injeksi dan dalam melakukan teknik nafas dalam




1.      Pasien mengatakan akan banyak istirahat

3.
Sabtu/4 Juli 2014
08.30




08.45






09.00
1
1.      Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi


1.      Menggunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
2.      Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
3.      Menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

1.      Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
2.      Memonitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
3.      Mengajarkan tentang teknik non farmakologi
4.      Memberikan terapi antibiotik

1.      Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah. P : luka insisi, Q : ditusuk-tusuk, R : perut kanan bawah, S : 5, T : sering.

1.Selalu menggunakan sabun dan mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan, dan memakai sarung tangan sebagai pelindung.




1.Pasien kooperatif dalam pemberian injeksi dan dalam melakukan teknik nafas dalam


F.     EVALUASI
NO.
HARI/TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI
1.
Sabtu/4 Juli 2014
09.30
Nyeri  akut b.d agen injury biologis/fisik (luka insisi/pembedahan)

S :  Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah.
 P : luka insisi,
Q : ditusuk-tusuk,
R : perut kanan bawah,
S : 5,
T : sering.

O : Pasien terlihat terkadang masih menahan sakit

A: Masalah nyeri teratasi sebagian
Indikator
Awal
Target
Akhir
Mampu mengontrol nyeri
2
5
4
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
2
5
4
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
2
5
4
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
2
5
4

P : Lanjutkan intervensi

2.
Sabtu/4 Juli 2014
09.30
Kurang pengetahuan b.d. keterbatasan kognitif

S : Pasien mengatakan sudah lebih paham dengan penyakitnya
O : Pasien sudah terlihat tidak bingung tentang penyakitnya
A : Masalah kurang pengetahuan teratasi
Indikator
Awal
Target
Akhir
4.      Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
1
5
5
5.      Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
2
5
5
6.      Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
2
5
5

P : Hentikan intervensi
3.
Sabtu/4 Juli 2014
09.30
Resiko infeksi b.d. Ketidakadekuatan pertahanan sekunder/luka insisi
S : Pasien mengatakan tidak mengalami demam, luka bagus tidak ada kemerahan, tidak ada pus.
O : Pasien tidak mengalami tanda-tanda infeksi
A : masalah resiko infeksi teratasi
Indicator
Awal
Target
Akhir
6.      Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
3
5
5
7.      Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya
2
5
5
8.      Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
2
5
5
9.      Jumlah leukosit dalam batas normal
2
5
5
10.  Menunjukkan perilaku hidup sehat
3
5
5

P : Hentikan intervensi



0 komentar

Posting Komentar